Mantan karateka nasional Tommy Firman menyatakan saat ini merupakan momen kebangkit cabang olahraga karate setelah mereka berbuat yang terbaik dalam SEA Games XXV yang sedang berlangsung.
"Ini harus menjadi momen kebangkitan prestasi atlet karate Indonesia. Tetapi untuk bangkit itu tidak harus menunggu menjadi tuan rumah. Keberhasilan ini harus terus dipertahankan pada saat SEA Games berikutnya di negeri orang," kata mantan atlet karateka, Tommy Firman, yang kini sebagai anggota DPR RI dan tetap mengamati perkembangan karate nasional.
Untuk itu, ia berharap dukungan pemerintah harus konsisten terhadap pembinaan dan penyediaan sarana dan prasarana agar regenerasi dan persiapan atlet dapat terus dilakukan secara berkesinambungan.
"Dukungan dari pemerintah harus konsisten dan jangan berfluktuasi. Kesinambungan dukungan yang nyata itu akan memberikan semangat dan harapan yang luar biasa bagi sukses atlet meraih prestasi seperti apa yang telah dipersembahkan cabang karate," ujarnya.
Tommy yang juga anggota DPR RI sangat mengapresiasi perjuangan keras yang dilakukan Umar Syarif dan kawan-kawan dalam mengembalikan citra kedigdayaan karate Indonesia yang pernah terukir pada masa lalu.
Hingga menjelang penutupan laga karate SEA Games XXVI, tim kumite beregu putra Indonesia berhasil menambah perolehan medali setelah dua hari sebelumnya mengemas delapan medali emas.
Delapan medali emas sebelumnya adalah dari kata perorangan putra (Faizal Zainuddin), kata perorangan putri (Flenty Enoch), kata beregu putra-putri, kelas +84 kilogram putra (Umar Syarif), kelas -60 kilogram kumite putra (Donny Dharmawan), -67 kilogram kumite putra (Jintar Simanjuntak) dan -68 kilogram kumite putri atas nama Yolanda Asmuruf.
Tommy pernah ikut berjuang ketika mengantarkan kontingen Indonesia tampil sebagai juara umum pada SEA Games 1997 di Jakarta dan ketika itu ia menyumbangkan dua medali emas.
"Tetapi setelah 1997 itu tak ada lagi prestasi tinggi dari karate. Paling-paling hanya mendapat tiga-empat medali emas. Bagaimana pun pembinaan harus tetap berjalan dan saya merasa sangat optimis melihat apa yang dilakukan oleh PB Forki ke depan," ujarnya.
"Kali ini mereka sangat wajar berhasil karena mereka telah melewati persiapan dan perjuangan yang panjang. Mereka sudah mengorbankan segalanya hanya untuk Merah Putih," tambah Tommy Firman.
http://www.antaranews.com/berita/284579/sea-games-momen-kebangkitan-karate
"Ini harus menjadi momen kebangkitan prestasi atlet karate Indonesia. Tetapi untuk bangkit itu tidak harus menunggu menjadi tuan rumah. Keberhasilan ini harus terus dipertahankan pada saat SEA Games berikutnya di negeri orang," kata mantan atlet karateka, Tommy Firman, yang kini sebagai anggota DPR RI dan tetap mengamati perkembangan karate nasional.
Untuk itu, ia berharap dukungan pemerintah harus konsisten terhadap pembinaan dan penyediaan sarana dan prasarana agar regenerasi dan persiapan atlet dapat terus dilakukan secara berkesinambungan.
"Dukungan dari pemerintah harus konsisten dan jangan berfluktuasi. Kesinambungan dukungan yang nyata itu akan memberikan semangat dan harapan yang luar biasa bagi sukses atlet meraih prestasi seperti apa yang telah dipersembahkan cabang karate," ujarnya.
Tommy yang juga anggota DPR RI sangat mengapresiasi perjuangan keras yang dilakukan Umar Syarif dan kawan-kawan dalam mengembalikan citra kedigdayaan karate Indonesia yang pernah terukir pada masa lalu.
Hingga menjelang penutupan laga karate SEA Games XXVI, tim kumite beregu putra Indonesia berhasil menambah perolehan medali setelah dua hari sebelumnya mengemas delapan medali emas.
Delapan medali emas sebelumnya adalah dari kata perorangan putra (Faizal Zainuddin), kata perorangan putri (Flenty Enoch), kata beregu putra-putri, kelas +84 kilogram putra (Umar Syarif), kelas -60 kilogram kumite putra (Donny Dharmawan), -67 kilogram kumite putra (Jintar Simanjuntak) dan -68 kilogram kumite putri atas nama Yolanda Asmuruf.
Tommy pernah ikut berjuang ketika mengantarkan kontingen Indonesia tampil sebagai juara umum pada SEA Games 1997 di Jakarta dan ketika itu ia menyumbangkan dua medali emas.
"Tetapi setelah 1997 itu tak ada lagi prestasi tinggi dari karate. Paling-paling hanya mendapat tiga-empat medali emas. Bagaimana pun pembinaan harus tetap berjalan dan saya merasa sangat optimis melihat apa yang dilakukan oleh PB Forki ke depan," ujarnya.
"Kali ini mereka sangat wajar berhasil karena mereka telah melewati persiapan dan perjuangan yang panjang. Mereka sudah mengorbankan segalanya hanya untuk Merah Putih," tambah Tommy Firman.
http://www.antaranews.com/berita/284579/sea-games-momen-kebangkitan-karate
Tidak ada komentar:
Posting Komentar